English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 19 April 2011

Mengapa Do'a Tidak Di Kabulkan???

Segala puji bagi Alloh SWT yang senantiasa memberikan anugerah bagi kita sekalian.
Sholawat salam semoga senantiasa tecurah pada baginda Nabi Muhammad SAW.

Islam sedah mengajarkan kepada kita semua agar senantiasa berdo`a kepada Alloh SWT,
Bahkan dalam sebuah Hadits bersabda ;
“Berdo`a Itu Ibadah”
(HR.AbuDaud dari An-Nu`man bin basyir r.a Kitab Al-Adzkar Hal 345)
Firman Allah SWT ;
“Dan Tuhanmu berfirman : Berdo`alah kepada-KU niscaya akan aku kabulkan.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku mereka akan masuk neraka jahanam dengan penuh kehinaan “ (Q.S. Al-Mu`min:60)
Ayat di ataas sangat jelas, bahwa Alloh SWT yang Maha Mendengar akan mengabulkan
Do`a hamba-Nya. Namun dalam kenyataannya, masih sering kita mendengar keluhan dari banyak saudara kita, “setiap hari aku menengadahkan tangan memohan kepada Alloh SWT,
Tetapi apa yang dimintanya tidak kunjung di jawab”. Timbul pertanyaan “Mengapa permohonan kita itu masih belum di kabulkan oleh Alloh SWT ?”
Untuk mengetahui kendala-kendaladi kabulkannya do`a tersebut, berikut nasehat seorang Syekh Imam Ibrahim bin Adam’ yang di tukil dari “Kitab Hayatul Qulub”.
Diriwayatkan oleh ‘Imam Syaqiq Al-Balkhi’, bahwa ketika Imam Ibrahim berjalan ke pasar Basrah (Kota terkenal di Iraq), beliau menerima pertanyaan dari sebagian penduduk “Mengapa nasib kami masih belum berubah, padahal siang dan malam kami selalu berdo`a, padahal Alloh SWT telah berjanji akan mengabulkan-Nya”.
Syekh Imam Ibrahim bin Adham menjawab dengan tegas: “Wahai penduduk Basyrah ! Hati kalian telah mati pada sepuluh perkara, maka bagaimana mungkin do’a kalian akan dikabulkan.?”
Kemudian beliau menyampaikan sepuluh kendala tersebut, yaitu:
“Kalian mengenal Alloh SWT, tetapi tidak memenuhi hak-Nya.”
“Kalian membaca Al-Quran tapi tidak mengamalkan isi-Nya.”
“Kalian mengaku cinta kepada Rasululloh, tetapi sunah-Nya ditinggalkan,”
“Kalian mengaku memusuhi syetan, tetapi mematuhi dan menyetujuinya.”
“Kalian mengaku ingin masuk surga, tetapi tidak mau beramal untuk [meraih]-nya.”
“Kalian mengaku ingin selamat dari api neraka, tetapi menjerumuskan diri kalian sendiri kedalamnya.”
“Kalian sibuk memeikirkan dan mengurus aib saudara kalian, tetapi tidak melihat aib diri sendiri.”
“Kalian memerintah kepada manusia untuk berbuat baik, tetapi melupakan diri sendiri.”
“Kalian memerintahkan orang lain untuk mengeluarkan zakat, tetapi engkau tidak mengeluarkannya.”
“Kalian ikut menguburkan orang yang meninggal, tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu.”
»»  READMORE...

Orang2 Yg DiCintai Allah

Di dalam Al Qur’an, Allah menyebutkan beberapa sifat atau jenis orang yang Ia cintai. Mereka yang dicintai Allah tentunya akan memperoleh rahmat, berkah, pertolongan dan keridhaan-Nya. Berikut ini adalah daftar sifat orang-orang yang dicintai-Nya tersebut.



Muhsinin (orang-orang yang berbuat kebaikan)

Empat kali Allah secara lugas menyatakan cinta-Nya kepada orang-orang dalam golongan Muhsinin [2:195, 3:134, 3:148, 5:13, 5:93]. Mereka adalah orang-orang yang:
  • Mengerjakan kebaikan
  • Membelanjakan hartanya di jalan Allah, baik dalam kesempitan maupun kelonggaran
  • Menahan amarah
  • Memaafkan orang lain dan tidak menghukum atau mendendamnya

Muttaqin (orang-orang yang takut kepada Allah)

Kecintaan Allah terhadap orang-orang yang takut atau bertakwa kepada-Nya terungkap tiga kali di dalam Al Qur’an [3:76, 9:4, 9:7]. Mereka adalah orang-orang yang memenuhi dan memegang teguh ikrarnya, baik janji kepada manusia dan terlebih lagi ikrarnya di hadapan Allah. Mereka istiqomah, konsisten dan teguh dalam menjalankan janji tersebut.


Muqsithin (orang-orang yang adil)

Selanjutnya, yang juga tiga kali disebutkan di dalam Al Qur’an adalah para Muqsithin atau orang-orang yang adil [5:42, 49:9, 60:8]. Allah mencintai mereka yang memutuskan perkara dengan adil, mendamaikan dengan adil dengan mempertimbangkan pihak-pihak yang bertikai dan melandaskan keputusan berdasarkan bimbingan Allah dan Rasul-Nya. Allah juga mencintai orang-orang yang adil terhadap orang-orang di luar kaum muslimin yang tidak menampakkan permusuhan mereka.

Muthahhirin (orang-orang yang membersihkan diri)

Kaum Mutahhirin atau orang-orang yang membersihkan diri juga dicintai oleh Allah [2:222, 9:108]. Dalam dua ayat-Nya, Allah menyatakan bahwa Ia mencintai orang-orang yang membersihkan dirinya dari kotoran dan najis. Allah juga mencintai orang-orang yang menyucikan dirinya, baik badan, fikiran maupun ruhani melalui ibadah sholat.
Dan berikut ini adalah sifat-sifat lain yang sekali saja muncul di dalam Al Qur’an sebagai orang-orang yang dicintai Allah:
  • Tawwabin (orang-orang yang bertaubat) [2:222]
  • Shabirin (orang-orang yang sabar) [3:146]
  • Mutawakkilin (orang-orang yang bertawakal) [3:159]
  • Mujahidin (orang-orang yang berperang di jalan-Nya dengan rapi) [61:4]
»»  READMORE...
Kang mas Romadhon MATUR SUWON http//:es-hoya.blogspot.com